group laki-laki yang terdiri dari :
mas Indra Karta
Rodhi Thoriq
Asna Fathan
Yaa, mungkin itu adalah judul yang tepat untuk mewakilkan bagaimana rasanya kedekatan dan solidaritas kami di group tari melinting. Kita memang dari background yang berbeda-beda. tapi yang namanya keluarga, tetap saja kita mengahargai apapun itu dari background kita masing-masing.
Cerita ini memang sudah dimulai saat kita ditakdirkan lolos spb. tapi itu hanyalah sebuah awal, cerita kita terus berlanjut sampai kita ngecamp bersama di korem solo bersama kakak-kakak BEM UNS. Pengalaman yang sangat berharga bisa aku jalani bersama kalian teman-teman. Dari awal kita sudah kecapekkan nunggu bis, sampe-sampe kita gak sholat maghrib dimasjid gara-gara nunggu bis. Sebenernya ini memang salah yaa, tapi apa boleh buat, tooh kita hanya manut perintah. Yang namanya perintah itu ya laksakan yakan? . paling nanti kalopun dimintain pertanggung jawaban dari tuhan kita semua bakalan jawab kalo yang salah itu sie rundown acaranya. Namanya juga manusia dimana-mana manusia gak akan mau yang namanya ngaku salah maunya bener terus.
Kisah ini berlanjut saat kita tiba di camp korem solo depan solo square. Disana kita sholat berjamaah maghrib dan isya’ di jama’ dan habis ituu kita berkumpul sambil makan bersama. Kita saling sharing pengalaman dan lain-lain. Oiya BTW aku jadi ketua group tari melinting yaa. Makasih yaa teman-teman tari melinting yang udah maupercayain amanah kalian ke aku. Lanjut ke isi. Kita habis makan ketemu sama yang namanya mas hasan. Aku gak terlalu nyambung sih dengan pembicaraannya, yaah karena emang aku gak bisa konsen kalo lagi sumuk banget. Apalagi ditambah suasana diluar hujan yaah jadi deh ngantuk itu datang. Tapi karena aku ingat sama niat ku yang pertama apa, yaitu “menuntut ilmu” jadi ya tak paksa-paksain melek dehh.
Habis itu gak terasa sudah jam 11 malam. Kita di haruskan untuk istirahat. Naah jam 3 pagi pun atang. Kita dibangunin karena ada agenda sholat tahajud ternyata. Yasudah akhirnya kita bangun dan sholat tahajud terus shubuhan dan pas habis shubuhan ada kultum dari mas mas bem kita pada melanjutkan mimpi kia masing-masing. Gak terasa kultum dari mas mas bem sudah selesai, naah habis itu agendanya adalah olahraga. Kita bersiap-siap untuk salin pakaina olahraga. naah yang benar saja sampainya kita dilapangan olahraga kita malah disambut sama tari spboys. Aneh siih tapi asik juga wkwk. Yaah berlanjut kepermainan yang itu mengaharuskan kekompkan dan kepercayaan dan pak ketua ghusnilah yang kita percaya buat membimbing kita kejalan yang benar wkwk (jalan yang benar emang kayak apa aja). Naah akhirnya kita berhasil dan kita mendapatkan sarapam kita dari kakak kakak bem yang baik (pencitraan wkw)
Sehabis itu kita langsung bersih-bersih badan dan langsung kembali ke materi yang itu membosankan siih menurutku. Tapi taka pa itu ilmu juga kok dan itu bermanfaat pastinya. Lanjut lagsung ke inti aja yaa cuy. Jadi di hari terakhir kita mendapatkan job atau tugaslah yaa. Tugasnya iu ya lumayan absurd siih, yaitu disuruh survey ke pasar tradisional untuk menanyakan hutang dan permasalahan hidup yang pelik, dan yang parahnya lagi kita gak boleh terlihat seperti para pewawancara, kita diharuskan berprilaku apa adanya dan gak boleh membawa nama dari instansi manapun. Tapi itu bukan masalah bagi kami, itu malah menjadi suatu tantangan untuk mencari pengalaman yang lebih serta lebih dekat ke masyarakat kecil.
Naah ceritapun dimulai… jeng jeng…
Pagi ituu kami dikumpulkan di lapangan. Naah sehabis olahraga kami hanya diberikan roti untuk sarapan, tapi taka apa, tak ada rotan akarpun jadi. Akhirnya kelompok kami ketambahan 1 kelompok lagi, kamipun langsung membangi kelompok menjadi 3 bagian, yang satu tim laki-laki terdiri dari 3 orang dan 2 tim perempuan yang terdiri dari 3 orang per tim. Naah strategi dari kelompokku yaitu adalah pertama kita mencari pedagang makanan, yaah tau sendirilah cowo gimana. Naah kita kebagian pasar kartasura di lantai 2 bagian kanan. Disitu kita langsung bergegas mencari warung makan. Setelah kami menemuka warung makan didalam pasar , kami memesan makanan dan kami saling bersandiwara untuk mengorek informasi dari sang penjual. Kemudian kami dapatkan ibu tersebut bernama Bu Dar. Asal dari klaten tinggal di timur pasar samping bebek goring pak selamet. Beliau mempunyai 2 anak, anak pertama sudah berkerja sedangkan anak kedua ini sudah tinggal menunggu wisuda di diploma akuntansi UNS. Anak yang kedua kata beliau sangat berprestasi, selain dia mendapat beasiswa bidikmisi, dia juga mendapat predikat cumlaude dan lulus tahun ini. Tentang perputaran uang beliau, Bu Dar menjelaskan bahwa perputaran uang beliau Alhamdulillah lancer, jika ada yang yng hutang beliau menggunakan uang simpanannya, jika memang uang simpanannya sudah habis beliau memamng terpaksa hutang. Beliau terpaksa hutang dikarenakan memang keharusan. Karena jika beliau tidak begitu, perputaran uang beliau tidak akan berjalan untuk modal kedepannya.
Jujur kami melakukan wawancara tersebut alami dan kami tidak terlihat seperti pewawancara. Dari squad kami yang berisi mas indra dan capt asna kami berhasil mengumpulkan informasi dari Bu Dar. Semoga informasi yang kami berikan bermanfaat buat kedepannya. Terimakasih.
No comments:
Post a Comment