Monday, October 23, 2017

Meningkatkan Kesadaran Tentang Ketertiban Parkir yang Benar

Dalam pembahasan kali ini saya akan membahas tentang kurangnya kesadaran perkir di masyarakat khususnya di kawasan fakultas teknik UNS (Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kasus pelanggaran ketertiban parkir yang ada di area fakultas UNS ini memang sudah menjadi hal yang tabu, terutama untuk mahasiswa teknik dan warga teknik sendiri. Padahal jika dilihat dari fasilitas parkir di fakultas teknik universitas sebelas maret surakarta, di teknik itu sudah mempunyai fasilitas teknologi yang maju dan selangkah lebih maju daripada fakultas-fakultas lain di universitas sebelas maret surakarta, tapi mau dibilang tertibpun tetap saja ada oknum-oknum yang masih saja kurangnya kesadaran terhadap parkir yang benar untuk kendaraannya sendiri.
Ternyata dalam kasus ini kemajuan teknolologi untuk mempermudah dan lebih menguntungkan dalam hal keaman bukan jadi jaminan untuk membuat keselarasan dalam ketertiban parkir. Tapi juga menurut saya kemajuan teknologi parkir menggunakan kartu parkir yang dilakukan Fakultas teknik UNS adalah hal yang sangat baik dan menunjang keamanan untuk tertib serta lebih mengurangi pelanggaran-pelanggaran terhadap oknum yang suka melanggar aturan parkir di area parkir fakultas teknik UNS. Tugas kita saat ini tinggal menyadarkan dan memberi bimbingan terhadap oknum-oknum yang masih suka melanggar aturan parkir untuk tidak lagi melanggar aturan parkir dan lebih tertib untuk kedepannya.
Rencana kali ini untuk menyadarkan orang-orang yang masih suka melanggar parkir di area fakultas teknik uns adalah pertama dengan cara menegur orang tersebut. Kedua kita memberi bimbingan terhadap orang-orang yang masih saja suka melanggar aturan parkir. Ketiga kita juga jangan lupa memberi contok yang baik dan benar kepada orang-orang di sekitar kita untuk lebih tertib terhadap parkir, karena perubahan terbesar itu adalah dimulai dari diri kita sendiri. Keempat kita melakukan aksi yang itu membuat amplop kecil  yang berisi tentang mengajak untuk lebih peduli terhadap ketertiban parkir, yang kemudian amplop tersebut akan digantingkan di spion kendaraan yang melanggar parkir di area fakuktas teknik UNS.

Friday, October 14, 2016

mocas 3 : Pengalaman Usaha Kelompok Melinting


Jadi di seminggu kemarin kami diberikan tantangtan untuk membuat usaha dengan modal 10k menjadi 100k. naah jadi kami sistemnya begini. Setiap orang megeluarkan modal 10k kemudian dari jam setiap orang tersebut diharuskan mencari laba bersih sama seperti modal awal, bhakan kalu bisa lebih. Naah dari itu bisa kita lihat jika setiap orang menghasilkan laba sama dengan modal kemudian modal kita ambil lagi karena kita ikut peraturan untuk hanya menggunakan uang 10k yang diberikan panitia saja. Akhirnya terkumpulah laba bersih setiap orang 10k kemudian dikalikan 10, karena anggota kelompok kami ada 10 orang jadi terkumpulah uang sekitar 100k. dari data yang didapat uang keseluruhan yang kami dapat itu ada 106k. yaa itu karena ada sebagian yang saat berwirauaha mendapatkan hasil lebih dari 10k.
Jadi ibarat sistem kami seperti  ini:
Karena kami hanya boleh memanfaatkan uang 10k dan dikembangkan menjadi 100k, jadi hal pertama sistemnya memberikan modal awal kepada 1 orang untuk usaha dan harus mendapatkan laba bersih 10k dan kemudian modal yang dipinjam orang pertama tadi diberikan orang ke 2 kemudian seterusnya dan seterusnya.yang jika disimpulkan kami akan mendapati laba bersih 100k dengan sisa modal awal 10k yang jika dijumlahkan akan menghasilkan 110k.
Jadi seperti itu data yang kami berikan selama berwirausaha untuk satu minggu kemarin. Tadi belum saya jelaskan apa saja usaha yang kami tekuni setiap orang kan ya? . jadi setiap orang dari kami dibebaskan untuk berwirausaha apapun asalkan halal dan tidak mengganggu orang lain. Jadi kami ada yang berjualan pisang cokelat, pisang caramel, ada yang memanfaatkan jasa memasak, menulis, dan lain-lain. Itu semua terserah dengan imajinasi kami dan kereatifitas kami dalam berwirausaha asal dengan catatan harus bisa mendapatkan  laba minimal sama dengan modal yang dikeluarkan diawal tadi.
Saat hari minggu di CFD (car free day) disaat kelompok lain masih berwirausaha, kami kelompok melinting belajar memahami dan menerapkan ekonomi rakyat yang sudah pernah dijelaskan di grand opening sebelum mocas 1. Jadi kami disana (cfd) itu membeli makanan yang ada dipinggiran jalan dan mendata apa konflik yang terjadi di sekitar penjual tersebut. Akhirnya dari data pengamatan yang kami dapatkan ternyata para penjual yangberjualan saat hari minggu di CFD itu lebih mendapatkan untung atau laba yang lebih besar ketimbang di hari-hari biasanya. Karena apa? Karena saat hari-hari biasa mereka berkerja 2x tenaga mereka, dan itu masih ditambah ada yang berjualan keliling. Mereka (para pedagang) juga menjelaskan kalau di CFD mereka lebih ringan berdagang karena mereka tidak perlu keliling-keliling untuk menwarkan dagangan mereka tetapi mereka hanya butuh berdiam di tempat dagangan mereka dipinggiran jalan selamet riyadi kemudian para pembeli akan datang dengan sendirinya dan membeli.
Jadi itulah pengalaman saya 1 minggu ini dalam melaksanakan tugas mocas2 untuk berwirausaha.  Semoga bermanfaat untuk kedepannya


Thursday, October 6, 2016

Mocas 2: Membangun jiwa entrepreneurship mahasiswa UNS


  Pembicara dari mocas ke-2 yaitu dari Bpk Ahmad Adip. Beliau mengusung tema tentang “membangun jiwa entrepreneurship mahasiswa UNS”. Beliau menjelaskan kalau jumlah pengangguran di Indonesia semakin bertamah, untuk itu dibutuhkan wirausaha yang membuka lapangan pekerjaan.  Kita mulai sekarang dituntut bukan hanya untuk sekedar mendapatkan pekerjaan setelah lulus kuliah nanti, tapi kita juga di harapkan mampu menciptakan usaha sendiri yang itu mampu merekrut orang-orang yang kurang beruntung dalam mencari pekerjaan. Selain kita mendapatkan kebanggaan karena telah berhasil menciptakan usaha sendiri, kita juga bangga karena kita telah membantu orang lain untuk mendapatkan pekerjaan dari uaha kita. Jika status kita masih sebagai mahasiswa, tetapi sudah mempunyai jiwa entrepreneurdan ingin berwirausaha saat kuliah, itu tidak salah. Tetapi ingat,  sebagai mahasiswa yang ingin berwirausaha jangan melupakan tugasnya sebagai mahasiswa dan harus menjaga amanah orang tua untuk berkuliah. Jangan sampai kegiatan berwirausaha mengganggu kegiatan kuliah kita sendiri. Ingat tujuan kita masuk perguruan tinggi ialah kuliah menuntut ilmu. Tetapi tidak salah pula jika saat kita menutut ilmu kita juga mengasah softskill entrepreneur kita, selama itu masih dalam keadaan yang normal atau tidak membuat kuliah kita terbengkalai.
Saat kita bertekad ingin berwirausaha saat kuliah. Yakinlah bahwa untuk berhasil, hal pertama yang harus dipunyai  adalah nyali. Tanpa nyali kita tidak akan pernah memulai usaha tersebut karena kita masih terbayang-bayang rasa takut itu sendiri, maka dari itu nyali sangat penting saat kita ingin memulai usaha. Setelah kita mempunyai nyali untuk membuka usaha, yang harus kita pelajari selanjutnya adalah mempelajari diri sendiri. Mengapa kita harus mempelajari diri sendiri? , ya karena dari situ kita belajar apa kelebihan dan kekurangan kita.  Untuk bisa mengetahui siapa diri kita yang harus kita pelajari adalah:
1. Evaluasi diri sendiri
2. Mengetahui, menyadari, memahami kapasitas diri kita
3. Memetakkan diri (self mapping)
Setelah kita memahami diri kita sendiri, hal selanjutnya adalah teru berusaha berbuat baik. Mengapa kita harus berbuat baik? , yak arena kebaikan merupakan kebiasaan. Jadi jangan pernah ingat-ingat kembali kebaikan apa yang pernah kita lakukan untuk orang lain. Tidak sulit untuk membiasakan diri berbuat baik. Kita bisa memulai kebaikan itu sendiri dari hal yang terkecil, yaitu sumber daya pribadi yang kita miliki. Harganya sangat murah tidak perlu membeli, mudah tidak perlu sekolah, sangat berarti namun tidak berarti jika tidak diberikan pada orang lain, manfaatnya lebih dari yang kita bayangkan, yaitu SENYUM . sangat mudahka teman? . maka dari itu biasakan mulai dari sekarag untuk berbuat hal baik dimulai dari yang terkecil.
Mengapa kita harus yakin kita bisa menciptakan tenaga kerja sendiri? Ya jika dilihat dari potensi Indonesia sendiri Indonesia mempunyai banyak sekali potensi yang itu mendukung peluang bisnis kita. Apa saja itu? Ini akan saya berikan data runtut:
1. Jumlah perusahaan yang banyak dan mumpuni
2. Jumlah BUMN (140BUMN dan 13 sektor usaha)
3. Jumlah bahasa (546 bahasa)
4. Jumlah suku budaya (1.128 suku)
5. Jumlah penduduk (250 juta jiwa)
6. Luas daratan (1.906.240 km2)
-flora
-fauna
7. Luas laut ( 3.287.101 km2 )
-tumbuhan laut
-spesies ikan
8. Luas Area (5.193.250 km2)
Setelah kita berwirausaha kita akan dapat memanage diri dan waktu dengan baik, menghargai waktu dan uang. Jika kalian saat kuiah mempunyai waktu luang. Luangkanlah dirimu untuk berbisnis. Oke 

Thursday, September 29, 2016

Mocas 1


Menguatkan kembali asa ekonomi kerakyatan

Dari narasumber yang dibahas mocas kali ini, yaitu dari ibu Mursida Rambe yang mengusung tema tentang “wujud nyata asa ekonomi kerakyatan”. Apa itu ekonomi kerakyatan? . ekonomi kerakyatan yaitu ekonomi jejaring dan sistem ekonomi yang berbasis pada pada kekuatan ekonomi rakyat.  Ekonomi rakyat yang biasa dikenal dengan UMKM. Ciri-ciri ekonomi kerakyatan:
1. Negara menguasai kebutuhan hidup
2. Negara dan swasta saling support
3. Masyarakat merupakan bagian penting dari ekonomi kerakyatan
4. Didasarkan atas azaz-aza kekeluargaan
Tujuan dari ekonomi kerakyatan itu sendiri adalah:
1. Untuk mendorong pemerataan ekonomi
2. Untuk membangun Negara berdikari
3. Menumbuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan
4. Menguatkan efisiensi perekonomian narasumber
Dari pengalaman beliau bu Mursida Rambe. Beliau bercerita kalau Indonesia ini sendiri memang mempunyai banyak sekali kekayaan alam yang berlimpah. Tapi yang menjadi permasalahan adalah ketika Indonesia sudah dikenal menjadi Negara yang kaya, itu hanya akan menjadi embel-embel atau sebatas sebutan belaka.
Pada kenyataannya pemanfaatan kekayaan alam kita itu di atas namakan oleh label bermerk dari bangsa lain. Contoh kecil saja kita bisa lihat dari sumber air kita, pertambangan minyak kita, dan masih banyak contoh lainnya. Itu semua memang berada di Indonesia, tapi label yang yang dicantumkan dari kekayaan kita tersebut sama sekali bukan dari Negara kita. Yang paling parahnya lagi adalah jika kekayaan kita sudah diambil sampai habis, itu hanya akan dibuang Cuma-Cuma bekasnya. Ibarat pepatah mengatakan “habis manis sepah dibuang”, yaa itu embel-embel yang sangat pas untuk nama lain dari ngara kita yang sedang dijajah hasil kekayaan buminya oleh Negara lain. Ambil contoh saja, ibu Mursida Rambe itu berasal dari  medan, sumtera utara.  Yang lebih tepatnya dulu tinggal di daerah pangkalan berandan. Naah, waktu tahun 1960an. Pangkalan berandan sangat kayaa sekali dengan minyak buminya, dan itu terjadi pengeboran besar-besaran hingga tanah yang dibor hasil buminya itu  rusak bolong-bolong, dan sekarang di era tahun 2000an ibu Mursida mendapatkan tempat tersebut hanya seperti daerah mati yang sekarang banyak sekali kawah karena dulu hasil bor an minyak bumi.
 sekarang masyarakat yang tinggal didaerah pangkalan brandan sangat miris kehidupannya. Tidak seperti layaknya kejayaan diwaktu era 1960an saat minyak bumi bertebaran disana. Itulah nasib Negara kita yang sangat kurang sekali kesadaran untuk memanfaatkan secara mandiri kekayaan alam kita.


Sarekat Dagang Islam

Penjelasan mocas 1 dari pembicara yang ke-2 yaitu dari Bpk. Resnendya Yudha Wiguna, SH. Yaitu beliau menjelaskan tentang “sarekat dagang islam”. Apa itu sarekat dagang islam?  . sarekat dagang islam adalah suatu organisasi yang didirikan oleh kh. Samanhudi pada tahun 16 oktober 1905, 3 tahun lebih awal dari budi utomo. SDI pada masanya adalah organisasi dengan anggota terbanyak, yaitu 360.000 orang pada tahun 1916 dan tambah pesat menjadi 2.000.000 pada tahun 1919. Bisa kita bayangkan bukan, ditahun segitu SDI sudah mempunya anggota yang banyak nya bukan main. Itu semua tidak lepas dari perjuangan sang founder yaitu kh. Samanhudi.
Sarekat dagang islam atau yang lebih dikenal dengan SDI, berubah nama menjadi Sarekat Islam atau yang juga lebih dikenal sebagai SI yaitu berubah tahun 1961. Tujuan dari dibentuknya SDI oleh Kh.Samanhudi yaitu bertujuan untuk menyamaratakan derajat serta golongan pedagang pada masa itu. Mengapa demikian? , ya Karena pada masa itu monopoli perdangan china dan belanda atau yang lebih dikenal VOC sangat membuat keresaan di bumi Indonesia ini. Perdagangan monopoli tersebut sangatlah membuat rugi dari bangsa Indonesia itu sendiri. Maka dari itu inisiative dari Kh. Samanhudi membentuk sarekat dagang islam  untuk menyamaratakan pedagang yang ada di Indonesia agar semua sama.
Pada dasarnya organisasi pertama yang membuat Indonesia sadar akan persatuan adalah dari sarekat dagang islam itu sendiri, dan barulah organisasi-organisasi lainnya muncul seperti budi utomo, dll. Maka bisa kita simpulkan kalau dari sinilah kita sadar akan adanya persatuan untuk bebas dari para penjajah yang diawali berdirinya sarekat dagang islam yang didirikan oleh Kh. Samanhudi. Jadi tak salah jika SDI ini dijadikan patokan kebangkitan nasional.
Pecahnya antara SI yang itu terbagi menjadi benangmerah dan benang putih itu dikarenakan adu domba dari kubu belanda sendiri. Ada penyusup dari belanda yang sengaja masuk ke factor internal SI untuk dipecah belah menjadi 2 dan di adu domba di kemudian hari. Tak disangka ternyata strategi dari belanda sendiri berhasil memecahkan persatuan dari SI itu sendiri, dan terbagilah SI menjadi 2 yaitu kubu benang merah dan kubu benang putih. Yang itu mereka saling beradu argumen dan bahkan lebih parahnya mereka konflik dimana-mana.
Dari situlah runtuhnya SI yang disebabkan oleh Belanda. Yang mereka menusuk persatuan SI sendiri dari jantung internal organisasi itu sendiri. Yang akhirnya perpecahan antar salah satu kubu dari SI sendiri ada yang melenceng menjadi oraganisasi baru yang terkenal dengan nama PKI. Didirikannya PKI awalnya menjadi perdebadatan tapi dikarenakan PKI awalnya itu baik jadilah organisasi tersebut didirikan dengan legal. Tapi pada kenyataanya lama-kelamaan PKI menjadi rusak, dan justru menjadi lembaran hitam untuk Indonesia itu sendiri.

Friday, September 23, 2016

Karena Membentuk Keluarga itu gak harus dari Pernikahan




group laki-laki yang terdiri dari :

mas Indra Karta

Rodhi Thoriq

Asna Fathan

Yaa, mungkin itu adalah judul yang tepat untuk mewakilkan bagaimana rasanya kedekatan dan solidaritas kami di group tari melinting. Kita memang dari background yang berbeda-beda. tapi yang namanya keluarga, tetap saja kita mengahargai apapun itu dari background kita masing-masing.
Cerita ini memang sudah dimulai saat kita ditakdirkan lolos spb. tapi itu hanyalah sebuah awal, cerita kita terus berlanjut sampai kita ngecamp bersama di korem solo bersama kakak-kakak BEM UNS. Pengalaman yang sangat berharga bisa aku jalani bersama kalian teman-teman. Dari awal kita sudah kecapekkan nunggu bis, sampe-sampe kita gak sholat maghrib dimasjid gara-gara nunggu bis. Sebenernya ini memang salah yaa, tapi apa boleh buat, tooh kita hanya manut perintah. Yang namanya perintah itu ya laksakan  yakan? . paling nanti kalopun dimintain pertanggung jawaban dari tuhan kita semua bakalan jawab kalo yang salah itu sie rundown acaranya. Namanya juga manusia dimana-mana manusia gak akan mau yang namanya ngaku salah maunya bener terus.
Kisah ini berlanjut saat kita tiba di camp korem solo depan solo square. Disana kita sholat berjamaah maghrib dan isya’ di jama’ dan habis ituu kita berkumpul sambil makan bersama. Kita saling sharing pengalaman dan lain-lain. Oiya BTW aku jadi ketua group tari melinting yaa. Makasih yaa teman-teman tari melinting yang udah maupercayain amanah kalian ke aku. Lanjut ke isi. Kita habis makan ketemu sama yang namanya mas hasan. Aku gak terlalu nyambung sih dengan pembicaraannya, yaah karena emang aku gak bisa konsen kalo lagi sumuk banget. Apalagi ditambah suasana diluar hujan yaah jadi deh ngantuk itu datang. Tapi karena aku ingat sama niat ku yang pertama apa, yaitu “menuntut ilmu” jadi ya tak paksa-paksain melek dehh.
Habis itu gak terasa sudah jam 11 malam. Kita di haruskan untuk istirahat. Naah jam 3 pagi pun atang. Kita dibangunin karena ada agenda sholat tahajud ternyata. Yasudah akhirnya kita bangun dan sholat tahajud terus shubuhan dan pas habis shubuhan ada kultum dari mas mas bem kita pada melanjutkan mimpi kia masing-masing. Gak terasa kultum dari mas mas bem sudah selesai, naah habis itu agendanya adalah olahraga. Kita bersiap-siap untuk salin pakaina olahraga. naah yang benar saja sampainya kita dilapangan olahraga kita malah disambut sama tari spboys. Aneh siih tapi asik juga wkwk. Yaah berlanjut kepermainan yang itu mengaharuskan kekompkan dan kepercayaan dan pak ketua ghusnilah yang kita percaya buat membimbing kita kejalan yang benar wkwk (jalan yang benar emang kayak apa aja). Naah akhirnya kita berhasil dan kita mendapatkan sarapam kita dari kakak kakak  bem yang baik (pencitraan wkw)
  Sehabis itu kita langsung bersih-bersih badan dan langsung kembali ke materi yang itu membosankan siih menurutku. Tapi taka pa itu ilmu juga kok dan itu bermanfaat pastinya. Lanjut lagsung ke inti aja yaa cuy. Jadi di hari terakhir kita mendapatkan job atau tugaslah yaa. Tugasnya iu ya lumayan absurd siih, yaitu disuruh survey ke pasar tradisional untuk menanyakan hutang dan permasalahan hidup yang pelik, dan yang parahnya lagi kita gak boleh terlihat seperti para pewawancara, kita diharuskan berprilaku apa adanya dan gak boleh membawa nama dari instansi manapun. Tapi itu bukan masalah bagi kami, itu malah menjadi suatu tantangan untuk mencari pengalaman yang lebih serta lebih dekat ke masyarakat kecil.
 Naah ceritapun dimulai… jeng jeng…
Pagi ituu kami dikumpulkan di lapangan. Naah sehabis olahraga kami hanya diberikan roti untuk sarapan, tapi taka apa, tak ada rotan akarpun jadi. Akhirnya kelompok kami ketambahan 1 kelompok lagi, kamipun langsung membangi kelompok menjadi 3 bagian, yang satu tim laki-laki terdiri dari 3 orang dan 2 tim perempuan yang terdiri dari 3 orang per tim.  Naah strategi dari kelompokku yaitu adalah pertama kita mencari pedagang makanan, yaah tau sendirilah cowo gimana. Naah kita kebagian pasar kartasura di lantai 2 bagian kanan. Disitu kita langsung bergegas mencari warung makan. Setelah kami menemuka warung makan didalam pasar , kami memesan makanan dan kami saling bersandiwara untuk mengorek informasi dari sang penjual. Kemudian kami dapatkan ibu tersebut bernama Bu Dar. Asal dari klaten tinggal di timur pasar samping bebek goring pak selamet. Beliau mempunyai 2 anak, anak pertama sudah berkerja sedangkan anak kedua ini sudah tinggal menunggu wisuda di diploma akuntansi UNS. Anak yang kedua kata beliau sangat berprestasi, selain dia mendapat beasiswa bidikmisi, dia juga mendapat predikat cumlaude dan lulus tahun ini. Tentang perputaran uang beliau, Bu Dar menjelaskan bahwa perputaran uang beliau Alhamdulillah lancer, jika ada yang yng hutang beliau menggunakan uang simpanannya, jika memang uang simpanannya sudah habis beliau memamng terpaksa hutang. Beliau terpaksa hutang dikarenakan memang keharusan. Karena jika beliau tidak begitu, perputaran uang beliau tidak akan berjalan untuk modal kedepannya.
Jujur kami melakukan wawancara tersebut alami dan kami tidak terlihat seperti pewawancara. Dari squad kami yang berisi mas indra dan capt asna kami berhasil mengumpulkan informasi dari Bu Dar. Semoga informasi yang kami berikan bermanfaat buat kedepannya. Terimakasih.

Deskripsi Materi SPB


Kemarin lusa aku mengikuti acara Sekolah Penerus Bangsa yang diadakan oleh BEM Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang itu tempatnya di Korem Surakarta. Dari awal aku sudah di amanahi dan di percaya oleh teman-teman kelompokku untuk menjadi ketua kelompok dari tari melinting, memang awalnya berat karena kita belum saling mengenal satu sama lain. Tapi setelah kami kenal, hanya ada kata betah dan nyamanlah yang terungkap di bibir ini. Kami dikorem saling bercerita dan bercanda satu sama lain, kami juga tidak menutup diri dengan hanya ngobrol dengan kelompok kami sendiri, kami juga dekat dan saling bercanda dengan kelompok lain yang itu membuat kami tambah dekat juga tambah ilmu dari orang-orang kelompok lain yang kami ajak ngobrol.
Di sana kami mendapat banyak sekali pengalaman yang tidak akan pernah bisa dibeli dengan uang. Kami belajar yang namanya kebersamaan, kerja sama, dan kekompakan. Kami juga mendapatkan materi yang dibrikan oleh mas hasan yang sekarang sedang melnjutkan kuliah s2 nya di UGM. Beliau bela-belain datang untuk menemui kami dan mengisi acara, padahal beliau sendiri sedang disibukkan oleh tuga-tugas. Apalagi waktu beliau di hari itu sedang tabrakan jadwal dengan praktikum kuliahnya. Tapi tetap saja beliau berusaha datang tetap waktu. Mas Hasan mengajari kepada kita SWOT, yaah itu semacam doktrin yang kita pegang supaya kita tau apa kelebihan dan kekurangn kita, supaya kedepannya kita bisa lebih maju lagi. Bukan Cuma itu aja, Mas Hasan juga bercerita tentang pengalaman beliau sewaktu masih aktif-aktifnya organisasi di jenjang S1 nya. Beliau sadar kalau jargon atau sumpah yang sering diucapkan mahasiswa Indonesia yang berbunyi “hidup mahasiswa!!!” dan “hidup rakyat Indonesia!!!” itu mempunyai arti, harapan dan juga beban yang sangat besar. Beliau telah berjanji untuk tidak menyebutkan jargon tersebut sebelum beliau di wisuda S2 dan telah membuat perubahan besar Indonesia atau daerah tempat tinggalnya. Karena kenapa? , yaah karena beliau sadar saat kita mengucapkan “hidup mahasiswa!!!” dan “hidup rakyat Indonesia!!!” itu bukan hanya sekedar kita mengucap belaka, tetapi kita juga harus mengayomi masyarakat Indonesia sendiri serta membuat perubahan yang bermanfaat di masyarakat tempat kita berada. Jadi saat kita sudah lantang berteriak 2 kalimat tadi, itu berarti kita juga sudah siap untuk melakukan perubahan besar yang bermanfaat untuk masyarakat di tempat kita berada.
Beliau Mas Hasan juga berpesan kepada kita agar kita harus membuat kebiasan yang berbeda saat kuliah. Berbeda dalam arti, kebiasaan yang biasanya kita jelek diwaktu SMA itu kita rubah saat  kita berada di bangku kuliah. Pelajaran ini terutama di peruntukkan anak-anak yang masih tinggal dengan orang tuanya. Karena dari pengalaman Mas Hasan  sendiri, orang yang tinggal dengan orang tuanya dan orang yang tinggalnya pisah dari orangtuanya itu kedewasaannya sangat terlihat perbedaan yang signifikan. Karena kenapa? , yaah karena yang tinggalnya sudah pisah dari orang tuanya dia sudah terbiasa untuk hidup memanaj waktunya sendiri tanpa harus dia disuruh-suruh oleh orang tuanya. Maka dari itu beliau berpesan begitu kepada kami. Tapi juga beliau menyuruh kami yang tinggal di kost-kostan untuk tidak berdiam diri di dalam kamar. Kita diharuskan keluar untuk tahu kabar masyarakat di daerah kost kita.  Jangan kita yang selalu aktif di organisasi kampus kok malah dimasyarakatnya melempem. Kita itu tujuan organisasi untuk belajar caranya terjun langsung ke masyakat bukan malah aktif di organisasi kampus tapi di waktu lingkungan masyarakat kita hanya menutup diri di kamar atau di kesibukan kita masing-masing.
Bukan hanya pelajaran dari mas hasan yang kita dapat. Kita juga mendapatkan pelajaran berharga dari Mas Edo Rhardi Pratama. Beliau dari IPB, dan beliau sharing banyak sekali ilmu dari kehidupan yang beliau jalani. Dari yang kuliah hanya bermodal tangan kosong dan juga perjuangan hidup beliau sewaktu kuliah diimbangi dengan berkerja saa beliau berada di bogor. Bukan main ternyata, dalam waktu kurun waktu kurang dari satu tahun, beliau sudah bisa membeli laptop dan mulai bisa mencicil motor. Yaah, karena beliau di IPB mengambil teknik informatika, jadi laptop sudah jadi hal yang wajib untuk beliau, juga motor yang sangat penting untuk mondar-mandir saat kesibukan di bangku kuliah. Beliau mas Edo menjelaskan tentang “peran mahasiswa saat ini”. Beliau menjelakasan perbedaan mahasiwa dengan siswa  kepada kita. Jadi perbedaan antara mahasiwa dengan siswa adalah tentang komitmennya. Jika mahasiswa itu harus sudah memantapkan komitmennya kedepan dia harus berbuat apa dan itu harus focus. Mahasiswa juga harus lebih mandiri dan tanggung jawab serta pandai mengatur diri sendiri. berbeda dengan siswa, siwa komitmennya masih berubah-ubah, masih belum bisa mandiri dan tanggung jawab penuh terhadap dirinya sendiri dan itulah yang membuat berbeda antara mahasiswa dan siswa.
Mas Edo juga menjelaskan kepada kita. Sebagai mahasiswa, kita adalah agent of change. Apa itu agent  of change? , agent of change adalah agen perubahan untuk membangun dan memupuk kesadaran di masyarakat. Jadi sebagai agent of change, kita itu bertugas sebagai jembatan dari aspirasi masyarakat yang suaranya terhenti di tengah jalan, dan itulah tugas kita sebagai mahasiswa untuk meneruskan suaranya yang terhenti di tengah jalan kita lanjutkan sampai yang dituju tahu bahwa masyarakat butuh ini dan itu. Sebagai mahasiswa  kita juga diwajibkan mempunyai social control yang baik, social control yang yang baik dalam arti harus beraksi pada yang benar dan tidak boleh membuat provokasi suatu permasalahan agar jadi ricuh. Selain  agent of change dan social control, peran kita sebagai mahasiswa juga harus membari suri tauladan yang baik dilingkungan sekitar kita. Dan closing statement dari Mas Edo adalah “tidak ada pilihan yang salah, yang ada adalah pilihan yang terbaik.”
Kalau tadi sudah dapet penjelasan dari Mas Hasan dan Mas Edo. Pembicara yang satu ini gak kalah bagus yaitu dari Mas Dika Pratama.  Beliau dari alumni fakultas pertanian UNS. Motto beliau adalah “hidup mulya menebar kebaikan” . beliau disini menjelaskan kepada kita tentang apaitu menulis  dan beliau menerangkan tema “Menulis bukan untuk menulis” . bangsa  titik awal setiap dijiwai, maka kata mudah diucapkan namun sulit dipertanggung jawabkan. Beliau Mas Dika menjelaskan kalau manusia harus memenuhi 3 hal yaitu:
-Keadilan
-Lingkungan
-Persatuan
  Mas Dika juga menjelaskan tentang tulisan yang baik itu bagaimana. Jadi tulisan yang baik itu adalah:
- Mudah dimengerti
- Komunikatif
- Sesuai konteks dan keutuhan
- Memenui standar etika dan keadilan
Selain menjelasakan tentang penulisan. Beliau juga juga memberikan masukan agar kita mendengarkan semua hal dan menyaring dengan kesadaran akal. Cara mengoptimasi pandang   (menurut sabrang “nceletto”)
1. Sudut pandang sudut yang luas
2. Cara pandang
3. Jarak pandang  ditarik benang merah ada feedback
4. Resolusi pandang  tingkat pemahaman terhadap suatu masalah
To be continued

Tuesday, June 14, 2016

di balik asaku


apa guna rasa khawatirku jika itu hanya akan menyudutkanku apa guna rasa cemburuku jika itu hanya membuat tangis orang disekitarku apalagi yang menangis orang yang penting bagiku berikan aku yang terbaik ya Allah terbaik untuk mememndam rasa terlalu ini terhadap fitrah rasa yang mudah di sembunyikan disaat yang darurat jangab biarkan sikapku ini hanya akan membuat luka luka yang terus menerus dimasalah yang sama terus saja aku berusaha tapi apa daya tetap saja aku tak bisa menyembunyikan rasa takut ini padanya aku disini masih merasa sendiri dan masih tak kuasa masih adakah secercah harapan di balik asa? atau memmang setiap masalah harus diimbangi dengan tangis? atau apakah kisah ini yang memang teralu tragis? aku tak peduli mau itu tragis, pelik atau sadis aku hanya akan berusaha sebisaku sampai waktu ini habis tak peduli seberapa besar besar halangan yang yang melintang juga tak peduli apa-apa didepan yang meenghadang aku hanya punya satu tekad untuk melakukan dengan tenang dan yakin bahwa aku yang pantas untuk menang tolong sadarkan aku dan dia untuk mencintai tanpa bimbang jangan hadapkan padaku lagi dengan cobaaan orang yang datang dan biarkan aku sekarang bebas untuk menikmati manisnya kehidupan