Makanan orang Indonesia tidak pernah
lepas dari yang namanya nasi. yaa nasi nasi yang itu berasal dari olahan padi
menjadi beras yang dimasak hingga jadilah nasi. Pernahkah kalian sebelum makan
bersyukur dulu karena kalian tidak harus berkerja sebagai petani dulu untuk
memakan sesuap nasi? . Mungkin kalian berkuasa atas limpahan uang yang dimiliki
saat ini. tapi apakah uang yang selama ini kalian kumpulkan bisa kalian makan
langsung? Kan juga tidak. Maka dari itu syukurilah rezeki yang ada, serta
berterima kasihlah kepada petani dengan cara tidak membuang Cuma-Cuma sisa
makanan yang kita makan sehari-hari. Di bawah ini akan saya jelaskan kepada
kalian betapa beratnya kerja sebagai petani, yang mungkin bermanfaat bagi kita
semua untuk bisa lebih bersyukur dan tidak kufur nikmat yang telah di berikan
Allah SWT di dunia ini.
Bersyurlah kalian tidak pernah
diharuskan memanen padi dulu sebelum memakan nasi putih. Apa kalian pernah
merasakan lelahnya para petani memanen padi untuk dijadikan sebutir beras?.
Mungkin sebagian dari kalian sudah pernah merasakan, tapi bagi yang belum?
Bagaimana? . yaa ini akan kita bahas bagaimana sulitnya para petani memanen
padi untuk dijadikan sebutir beras. Menurut perhitungan saya sendiri,
keuntungan dari para petani padi itu tidak sebanding lurus dengan kerja keras
mereka selama ini. Mengapa?, ya jika kalian berpikir tenaga serta uang yang
mereka keluarkan itu juga tidak sedikit. Dari yang itu ngarit, bayar pekerja,
sampai menggilingnya menjadi beras, itu belum termasuk luka serta bahaya
lainnya jika mereka sedang memanen saat di sawah. Di sawah mereka harus siap
gatal, siap lelah, siap terkena binatang berbahaya yang ada di sawah.
Dari sini mungkin kalian hanya
bisa membayangkan, tapi kalian tak akan bisa merasakan betapa susahnya
perjuangan para petani untuk membuat beras demi makan kalian sehari-hari. Di
sini akan saya ceritakan pengalaman saat membantu kakek saya memanen di sawah,
yaa mungkin hanya sehari saya dapat membantu mbah saya, dikarenakan hanya bisa
perpulangan 1 hari saat dirumah. Jadi, selayaknya cucu yang berbakti
kepada mbahnya maka saya mau tidak mau
harus membantu mbah saya ke sawah. Ini pengalaman saya saat di sawah.
1.
Tulang punggung sakit (boyokkan) dan lutut linu
Ini tantangan pertama bagi para petani padi di sawah saat
ingin memanen. Mereka harus jongkok atau merunduk untuk memotong padi
dikumpulkan menjadi tumpukan padi supaya
padi nanti tinggal di angkat ke pusat penggilingan. Ini anda harus tahan lelah,
telaten, serta konsentrasi. Karena mengapa? Karena, jika tidak konsentrasi saat
memotong bisa-bisa jari kita menjadi korban sayatan arit.
2.
Gatal-gatal yang luar biasa
Mengapa saya bilang begitu?. Ya karena, saat saya mengangkat
padi yang sudah dipotong tadi unuk dibawa kepusat penggilingan, badan ini
sangat gatal, khususnya di bagian leher. Rasa gatal dari manen padi itu
masyaAllah luar biasa gatalnya, susah untuk menghilangkannya dalam sekejap.
Bahkan, saat sudah di rumah atau 2-3 hari setelah manen, masih terasa rasa
gatalnya. Dan iu tidak boleh di garuk, karena jika digaruk itu malah menjadi
luka.
3.
Berhadapan dengan hewan predator.
Ya bertemu hewan predator. Walaupun hewan-hewan di sawah itu
kecil-kecil teman, tapi ya ampun hewan-hewan predatornya sangat mengerikan.
Contoh saja tomcat dan pitak. Mungkin teman-teman semua sudah tau tomcat, tomcat
tidak menyengat atau menggigit. Cairan hemolimf yang terdapat di dalam badan
(kecuali sayap) kumbang ini mengandungi racun sentuhan hewan yang paling
berbisa di dunia. Toksin ini dikenali sebagai ‘aederin’: (C24 H43 O9 N)
dinamakan dalam tahun 1953. Cairan ini disinyalir 12x lebih mematikan dari bisa
ular kobra. (- See more at: http://www.arrahmah.com/read/2012/03/21/18914-tomcat-si-mungil-yang-mengandung-racun-berbahaya.html#sthash.DLm8Xmdj.dpuf)
4.
Kulit menjadi tambah eksotis
Ya tidak bisa dipungkiri lagi. Orang yang sering ke sawah
itu kulitnya tambah eksotis, yak arena orang yang sering ke sawah itu harus
berhadapan langsung dengan panasnya terik matahari. Ya gak salah jika kulit
para petani Indonesia itu kulitnya pada eksotis semua, jadi idaman kulit orang
eropa dan amerika. Jadi buat para pembaca yang ingin menjadikan kulitnya eksotis
maka bertanilah di sawah dari pagi sampe sore hari.
Naaaaah, itu tadi tantangan kita saat memanen padi di
sawah. Yang di atas itu baru membahas saat memanen padi di sawah, belum saat
menanam dan merawatnya. Menanam padi juga melelahkan, apalagi saat kita
merawatnya itu juga membutuhkan tenaga yang besar, dari yang kita harus
mengangkut mesin air, menunggu sawah, serta hal-hal yang melelahkan lainnya
yang mungkin belum di rasakan oleh orang lain selain petani. Ya tidak semua
bekerja sebagai petani itu merugikan, ada juga pengalaman yang gak pernah
dirasakan orang biasa selain petani. Contohnya ini
1.
Makan di sawah itu lebih nikmat
Entah kenapa kalau kita makan atau sarapan di sawah itu
lebih nikmat, mungkin dari tempatnya yang gak bakalan bisa di bandingin dengan
tempat lain.
2.
Terhindar dari sakit
Ya banyak riset membuktikan kalau para petani itu jarang
sakit. Itu menandakan bahwa tubuh petani kebal terhadap penyakit, ya mungkin
karena kerja mereka yang ikhlas untuk memberikan beras terbaik bagi masyarakat.
Maka dari itu petani di berikan kesehatan oleh Allah SWT untuk tetap fit
berkerja.
3.
Tubuh yang proporsional dan kuat
Ini juga termasuk keuntungan menjadi petani yaitu kuat dan
tubuh ideal. Menurut saya sendiri petani yang gemuk itu bisa di itung dengan jari,
ya sangat jarang petani yang gemuk. Jadi buat para pembaca yang ingin diet atau
mengolah tubuh menjadi ideal itu ya cobalah menjadi petani. Selain itu tubuh
juga kuat, mungkin karena sering berkerja keras menjadi kebiasaan yang lumrah
sehingga tubuh menjadi kuat dengan sendirinya.
4.
Belajar bersyukur
Ya, menjadi petani mengajarkan kita untuk bersyukur.
Bersyukur dalam arti tidak protes dengan yang dipunyai serta tidak haus harta.
Dibandingkan para pejabat di gedung pemerintahan sana dengan petani, kejadian
korupsi itu hanya ada di gedung pemerintahan dan mungkin di sector pertanian
itu jarang bahkan hampir tidak ada yang namanya korupsi.
5.
Belajar untuk menjadi orang yang susah
Ada yang bilang “jika ingin sukses
itu harus belajar dulu kerasnya hidup di dunia, baru bisa kita nikmati hasilnya
di akhir” . ya mungkin itu bisa menjadi pelajaran bagi kita semua untuk tidak
bermalas-malasan di dunia serta belajar kerasnya hidup di dunia ini, supaya
tidak kaget jika kita di masadepan jatuh miskin. Kita sudah punya bekal bahwa
kita dulu berawal dari bawah dan kita siap untuk bangkit kembali. Hidup itu
keras kawan “jika kita tidak menginjak, maka kita sendiri yang akan
diinjak-injak oleh penjahat berijazah di atas sana” itu prinsip saya. Maka dari
itu siapkan diri untuk menginjak-injak penjahat berijazah atau biasa disebut
preman Negara alias koruptor.
Semoga bermanfaat
kawan sekaligus pembaca_
No comments:
Post a Comment